Bukittinggi

Waspada Kasus Campak, Wali Kota Bukittinggi Instruksikan Tingkatkan Imunisasi Anak ‎



‎Bukittinggi, Radio Elsifm — Pemerintah Kota Bukittinggi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 400.7/968/DKK–P2P–SURV.SE/2025 tentang Wajib Imunisasi Campak untuk Mencegah Penularan Penyakit Campak. Edaran ini dikeluarkan sehubungan dengan meningkatnya kasus campak di Kota Bukittinggi.

‎Dalam edaran yang ditandatangani Wali Kota Bukittinggi pada 1 Oktober 2025 itu, disebutkan bahwa saat ini terdapat tiga kelurahan, yang penduduknya cukup banyak mengalami penyakit campak, yakni Kelurahan Pakan Kurai, Tarok Dipo dan Campago Guguak Bulek.

‎Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengimbau seluruh anak usia 9 bulan hingga 16 tahun, untuk segera mendapatkan imunisasi campak guna mencegah meluasnya penularan dan menghindari terjadinya kasus yang lebih besar. Pelaksanaan imunisasi dilakukan langsung oleh petugas Dinas Kesehatan, baik di sekolah-sekolah untuk anak usia sekolah maupun melalui kunjungan rumah bagi anak yang belum sekolah, dengan melibatkan perangkat kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT/RW, serta tokoh masyarakat.




‎“Saat ini ada 56 warga yang suspek. Kemarin (Kamis -red) juga ada satu warga Koto Selayan yang dibawa ke RSUD. Untuk itu, saya mengingatkan para orang tua agar mendukung penuh program ini dengan membawa anak-anak mengikuti imunisasi sesuai jadwal. Langkah ini penting demi melindungi anak-anak kita dari risiko penyakit campak yang dapat menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian,” ujar Wali Kota, Jumat (03/10).

‎Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan bahwa imunisasi campak sudah terbukti aman dan efektif, serta menjadi upaya penting untuk menjaga generasi muda Bukittinggi tetap sehat.

‎“Imunisasi adalah perlindungan terbaik. Mari kita bersama-sama sukseskan program ini demi masa depan anak-anak kita,” himbaunya.

‎Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Ramli Andrian, yang baru saja dilantik, didampingi Sekretaris DKK, Albertiusman, membebarkan adanya kasus suspek campak di Kota Bukittinggi. Namun, sesuai inatryksi wali kota, tim dari dinas kesehatan, telah bergerak ke setiap sekolah untuk memberikan imunisasi campak.

‎“Data kita ada 56 warga yang suspek campak. Semuanya sudah kota ambil darahnya untuk diperiksa langsung di labor khusus yang dimiliki Kementrian Kesehatan di Jakarta. Baru kita mengetahui posituf atau negatif campak. Namun, untuk antisipasi penyebaran, tim DKK telah turun ke sekolah untuk langsung meng-imunisasi pelajar kita,” pungkasnya.

‎(Elsifm/Dina)

Baca Juga  Pjs Wali Kota Bukittinggi Dorong Literasi Warga: “Gedung Baru Perpustakaan Dibangun Perpusnas dan e-Library Segera Terwujud”