Pemko Bukittinggi Dorong Penguatan Posyandu untuk Cegah Stunting

Bukittinggi,Radio Elsifm — Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan gelar pertemuan advokasi dan koordinasi Pokjanal Posyandu Kota Bukittinggi. Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Rismal Hadi, di Grand Rocky Hotel, Selasa, 30 September 2025.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Albertiusman, menjelaskan, peningkatan kapasitas kader posyandu menjadi salah satu prioritas utama. Kader perlu dibekali kompetensi yang memadai agar mampu memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
“Tahun ini Dinas Kesehatan menyiapkan program pelatihan bagi kader, baik secara online maupun offline. Pelatihan ini akan dilengkapi dengan asesmen untuk melihat sejauh mana pengetahuan yang diperoleh benar-benar bisa diterapkan dalam praktik. Dengan langkah ini, diharapkan kualitas pelayanan posyandu dapat semakin baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bukittinggi, Ny. Yesi Ramlan Nurmatias, menyampaikan bahwa transformasi Posyandu dengan penerapan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) menjadi langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. Posyandu kini tidak hanya berfokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang.
”Enam bidang SPM tersebut meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum, serta sosial. Transformasi ini diharapkan mampu memperkuat peran kader Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan dasar, sejalan dengan terbitnya Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu,”ujarnya
Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Rismal Hadi, menyampaikan, posyandu merupakan lembaga masyarakat yang memiliki peran penting dalam pemberdayaan warga sekaligus peningkatan layanan kesehatan dasar. Ia menyebutkan, angka prevalensi stunting di Kota Bukittinggi pada tahun 2024 berada pada 16,8 persen. Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, namun upaya penanganannya tetap menjadi agenda bersama yang perlu ditingkatkan.
“Posyandu hadir untuk memberikan layanan menyeluruh, mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah, remaja hingga lansia. Saat ini partisipasi masyarakat baru mencapai 62 persen, sementara target minimal yang diharapkan adalah 85 persen. Artinya, masih ada peluang besar untuk meningkatkan peran posyandu dalam memantau tumbuh kembang anak,” ungkapnya
Sekda menambahkan, Pemko Bukittinggi bersama Pokjanal Posyandu akan terus mendukung penguatan kapasitas posyandu di tingkat kelurahan dan kecamatan. Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada kader posyandu yang selama ini menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Harapannya, Posyandu Bukittinggi dapat semakin berkembang dan meraih prestasi di tingkat provinsi maupun nasional.
Pertemuan ini dihadiri Ketua TP PKK Kota Bukittinggi, jajaran SKPD, camat, lurah, kepala puskesmas, serta pengelola program kesehatan se-Kota Bukittinggi. Kegiatan ditutup dengan foto bersama sebagai wujud komitmen memperkuat peran posyandu bagi kesehatan masyarakat.
(Elsifm/Dina)

