Pemerintah Kota Bukittinggi resmi memulai pembangunan Gedung Perpustakaan Umum Kota Bukittinggi

Bukittinggi, Radio Elsifm —- Pemerintah Kota Bukittinggi resmi memulai pembangunan Gedung Perpustakaan Umum Kota Bukittinggi. Kegiatan peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, di samping SMPN 4 Bukittinggi, Selasa (17/06).
Peletakan batu pertama pustaka umum Kota Bukittinggi ini, dihadiri Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda, Anggota DPRD Kota Bukittinggi, Niniak Mamak, serta para tokoh masyarakat yang ikut memberikan dukungan terhadap pembangunan fasilitas literasi ini.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyampaikan, pembangunan pustaka umum Kota Bukittinggi ini, telah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Bahkan rencana lokasinya ini, telah mulai ditentukan pada pemerintahan periode 2016-2021 lalu.
“Kami apresiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, sehingga pembangunan pustaka umum dapat terlaksana tahun ini. Tujuannya bagaimana menumbuhkan minat baca masyarakat, didukung dengan desain yang menarik, serta sarana prasarana yang memadai, sehingga warga nyaman di dalamnya,” ungkap Ramlan.
Wako juga tekankan, dana bantuan dari pusat Rp10 M, digunakan untuk pembangunan sekitar Rp7,9 M. Masih ada sisa Rp2 milyar yang bisa digunakan untuk penunjang gedung pustaka umum ini nantinya. Wako juga tegaskan pada pelaksana dan pengawas untuk bekerja maksimal.
“Kita ingin yang terbaik. Harapan kami, ada waktu 180 hari. Paling tidak, awal tahun sudah bisa kita resmikan pustaka ini,” harapnya.
Wako juga mendukung penuh harapan Niniak Mamak, agar pustaka ini dilengkapi mushalla dan ruang diskusi untuk Niniak Mamak. Pustaka ini nantinya juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Ketua KAK, Inyiak Datuak Sati, mengapresiasi telah mulai dibangunnya pustaka umum Kota Bukittinggi. Pembangunan pustaka ini tentu akan mendukung program dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk membangun Bukittinggi yang lebih baik.
“Kami dari Niniak Mamak bersyukur adanya pustaka umum ini. Semoga kami Niniak Mamak difasilitasi nanti di perpustakaan ini, dalam rangka melestarikan adat budaya Kurai. Sehingga literasi terkait adat budaya Minang, khususnya Nagari Kurai, bisa ditingkatkan,” ungkap Dt. Sati.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi, Sustinna, menjelaskan, setelah dua tahun diperjuangkan, Kota Bukittinggi akhirnya ditetapkan sebagai salah satu daerah penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 untuk pembangunan gedung perpustakaan umum.
Hal ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025 tanggal 3 Februari 2025. Dalam keputusan tersebut, Bukittinggi mendapat dana sebesar Rp10 miliar yang bersumber dari DAK Penugasan melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
“Gedung perpustakaan umum ini dibangun di atas lahan seluas 1.987 m². Pustaka ini dirancang sebagai salah satu pusat informasi, taman edukasi sekaligus tempat rekreasi. Konsep tersebut bertujuan untuk menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan, sekaligus memperkaya pemahaman masyarakat terhadap berbagai jenis literasi, seperti literasi baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, serta literasi budaya dan kewarganegaraan,” ujarnya.
Sustinna menambahkan, untuk proyek pembangunan ini dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana CV. Cakrawala Perkasa, dengan pengawasan teknis dari PT. Synpra Engineering Consultant.
Nilai kontrak pembangunan mencapai lebih dari Rp7,9 miliar, dengan masa pelaksanaan selama 180 hari kalender, terhitung sejak 10 Juni hingga 6 Desember 2025.
(Elsifm/dina)

